Sejarah Desa Jingkang Kec. Ajibarang
Konon pada zaman dahulu, ada
seseorang bernama NURKAPI yang merupakan warga / rakyat dari Kerajaan Pasir
Luhur, yang sedang diutus oleh seorang demang yang juga berasal dari Kerajaan
Pasir Luhur yang berpusat di Purwokerto (sekarang). Demang tersebut mengutus
kepada Nurkapi untuk mencarikan bahan makanan RUJAK. Karena merupakan tugas
yang harus dilaksanakan maka Nurkapi langsung pergi mengembara mencarinya
kearah selatan untuk mencari bahan makanan rujak tersebut. Dalam
pengembaraannya maka sampailah pada suatu pedukuhan / tempat pemukiman penduduk
dimana Nurkapi menemukan buah untuk bahan makanan rujak, namun sangat
mengherankan karena buah tersebut hanya berbentuk buah tidak ada biji maupun kulit
atau cangkangnya.
Bagi seorang Nurkapi buah tersebut
merupakan hal yang aneh, karena keanehan yang dilihatnya maka seraya mengucap “Nek
ono rejaning jaman, grumbul / padukuhan iki tek jenengi DESA JINGKANG”
artinya sebagai pengingat, pepeling atau pertanda sampai sampai akhir zaman
yang akan datang, tempat tersebut dan sekitar pemukimannya dinamakan Desa
Jingkang. Buah tersebut mirip dengan
buah MENGKUDU / PACE yang digunakan sebagai simbol sehingga Desa Jingkang
adalah nama singkatan dari dua suku kata yaitu Wiji tanpo Cangkang (Biji tanpa
ada batok atau kulitnya)
Desa Jingkang adalah desa yang
memiliki dataran sedang dan sedikit berbukit yang diapit oleh dua gunung, yaitu
;
sebelah barat : Gunung Putri
sebelah timur : Gunung Kendali, Gunung Gripis, Gunung Garung
ketinggian wilayah Desa Jingkang
lebih rendah bila dibandingkan dengan Kecamatan Ajibarang yang berjarak sekitar
10 Km, disebelah ujung selatan Kecamatan Ajibarang.
Desa Jingkang juga merupakan
lintasan jalur transportasi alternatif kecamatan Ajibarang dengan Kecamatan
Purwojati, Margasana hingga Jatilawang dan Rawalo. Batas batas Desa Jingkang
antara lain yaitu ;
Sebelah selatan : Desa kalitapen Kecamatan Purwojati
Sebelah timur : Desa Bantuanten Kecamatan Cilongok
Sebelah Utara : Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang
Sebelah Barat : Desa Sawangan Kecamat Ajibarang
Sebagaimana dengan desa desa yang lain, desa jingkang terbagi wilayahnya menjadi 3 dusun yang cukup luas dan memiliki beberapa grumbul / dukuh / kelompok yang masing masing memiliki cerita asal muasal yang tidak saya kupas dalam cerita ini. Adapun Dusun dan grumbul yang ada yaitu ;
Dusun 1 : Terdiri dari 4 RW, (RW 1, RW 2, RW 3, RW 4)
Grumbul Kalisari, Grumbul Babakan, Grumbul Kedung Gondang, Grumbul Kaliwulan,
Kali Asin dan Ranca Bodeh
Dusun II : Terdiri dari 2 RW, (RW 5, RW 6) Grumbul
Karang Nangka
Dusun III : Terdiri dari 2 RW, (RW 7, RW 8) Grumbul
Manuksiung
Mata pencaharian penduduk Jingkang
yang Pra KS adalah rata rata petani
penyadap gula kelapa, meskipun pekerjaan yang digeluti merupakan pekerjaan yang
beresiko tinggi, bahkan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa raga dan belum
ada asuransi jiwa, namun mereka sabar dan tekun demi untuk mencukupi kebutuhan
ekonomi keluarga. Hal tersebut mungkin perlu masih adanya perhatian khusus dari
pemerintah.
Ditilik dari segi potensi sumber
daya alam, menurut informasi dari kalangan ahli geologi dan masyarakat, Desa
Jingkang memiliki areal yang diperkirakan terdapat kandungan batu – batu
berharga atau batu permata dan oleh penduduk selalu dijaga kelestariannya.
Adapun lokasi tersebut tepatnya di areal lahan kosong Kali Kompleng Grumbul
Karang Nangka yang berbatasan dengan perhutani wilayah Dusun II atau wilayah
tenggara dari pusat Desa. Beberapa waktu yang lalu penggalian pernah dilakukan
oleh penduduk luar desa, namun karena berbagai kendala atau hambatan sehingga
upaya penggalian selalu gagal dan dibatalkan.
Konon menurut cerita penduduk
setempat, terlepas percaya atau tidak, bahwa lokasi Kali Kompleng masih berbau mistis.
Apabila berada di area tersebut dilarang berkata kata yang tidak sopan ataupun
bersiul karena masih kuat dengan aura aura negatif. Pada hakekatnya tidak ada
salahnya kalau kita saling menghargai dan menghaormati keberadaan tersebut
menggunakan ucapan/lisan dengan baik, selalu bisa membuat etika dan berbuat
baik kepada siapa saja. Menjaga diri dan selalu menjaga hawa nafsu dan emosi.
No comments:
Post a Comment
maturnuwu wis mampir