Friday 13 September 2013

Keindahan Desa Jingkang, Di Mana Engkau.....

Kok judulnya kayak gitu?
Nih aku mau cerita  tentang keindahan dan keadaan alam Desa Jingkang dulu dan sekarang. Kemarin aku habis cerita tentang grumbul yang ada di Desa Jingkang. Ini sambungannya ya,
Aku sering merenung sendiri saat pergi ke kebun belakang rumah Ibuku. Kadang saat pergi ke kali kecil di sebelah utara Ibuku, aku juga jadi teringat masa lalu, masa kecilku dulu.
Ketika aku pergi ke kebun belakang atau bahkan naik ke bukit belakang rumah ( daerah perhutani ) alamnya masih sama. Kayu-kayu masih banyak, rumput masih hijau,pemandangan masih bagus. tapi ada yang ganjl dalam pikiranku. Suasana hutan kecil dan kebun sekarang begitu sunyi. Tidak ada suara-suara seperti zaman dulu. Dulu begitu pergi ke kebun,wah... riuhnya suara burung berbagai jenis, suara tonggeret/cenggeret, tupai/bajing, ayam hutan berkokok, damai rasanya.
Kemarin waktu aku ke bukit, kucoba mencari suara - suara yang hilang itu. Eh, bener-bener sudah tidak ada. Pada ke mana suara itu ya?
Di lain waktu aku pergi ke sungai, oh... kering. Tidak terdengar gemericiknya air mengalir. Ada rembesan sedikit di sana , itu pun kotor bukan main. Di mana ikan lenthis, bayong, licing, bogo, atau jolong bersembunyi?
Mereka mati. Siapa yang mengubah desa seperti itu?
Burung hutan, ayam hutan, nggarangan, blacan, sudah hilang ditangkapi orang. Kalau ingin lihat burung paling adanya burung emprit di pinggir sawah.
Dulu aku bersama kawan-kawan membuat rumpon ( jebakan ikan ) di pinggir kali. Glethek ikan di kali, mencari bangkang, wah... asyik.
Biota sungai kecil itu sudah luluh oleh ganasnya protas tangan jahil, disetrum pake aki. Tidak ada lagi acara nener saat banjir kecil.
Ayo, kembalikan kenangan alam dulu... jangan tangkapi burung mungil, jangan setrumi jolong di kali....

No comments:

Post a Comment

maturnuwu wis mampir